Minggu, 05 Agustus 2012

Fan Fiction Fame - Oh Baby, please be mine!


 
Title:
Oh Baby, please be mine!
Genre:
Romance, fluff
Length:
One Shot
Cast:
*Alexander Tan



*Nattasha Nauljam

*Reggy Alexander


Author:
@Yuliyt_ admin of @NCiousFAME_SMG

DISCLAIMER:
“Cerita ini hanya karangan dan fiktif belaka, kalau readers suka boleh kog dicopy or di save tapi dilarang keras mengaku karya ini milik kalian, tinggalkan coment bagi readers yaa ini semua buat kemajuan cerita author, please, don’t be silence readers…Happy Reading readers ^^..”
*Natta P.O.V*
Malam kian larut hembusan angin seraya menusuk tulang-tulangku, nada nyanyian angin menjadi teman setiaku di kala malam seperti ini. Entah karna apa aku begitu suka menyendiri seperti ini, malam dimana cuaca tak sedikitpun bersahabat. Sesekali aku melihat sekeliling taman di halaman belakang rumahku yang nampak begitu sunyi, akupun mempertemukan kedua telapak tanganku dan menggosoknya berlahan hmmm terasa sedikit hangat. Tiba-tiba bayangan seseorang yang berlutut dihadapanku dan menggenggam erat kedua tanganku hingga terasa hangatpun muncul.
“Jaga dirimu, jaga kesehatan dan tetaplah jadi yang terbaik.”Ucap pemuda berparaskan malaikat itu, dia adalah Reggy Alexander atau kerap disapa Xander. Xander yang begitu sangat sangat aku cintai, tak sedikitpun bayanganya menghilang dalam benakku dalam kurun waktu yang panjang ini. Aku pun mengangguk dan menarik sedikit bibirku tanda bahwa aku mulai tersenyum melihat kehadirannya dihadapan ku. Akupun melepas genggaman tangan kanannya yang nampak begitu dingin, dengan berlahan aku berusaha untuk menyentuh pipinya. Hhhssshhhhhhh, hilang? sesosok Xander yang tadi dihadapanku tak aku temukan.
“Xander.. Xander.. Xander..”panggilku lirih sembari melihat sekeliling. Akupun menyandarkan tubuhku dibalik pohon, dan berlahan akupun duduk diatas rerumputan jepang itu.
“Kenapa seperti ini? Hanya karna long distance semua berubah. Apa tak sedikitpun kau mengingatku?”
Batinku begitu lirih, tak kusangka cairan beningpun menetes tiada henti mengaliri pipiku, ku sembunyikan wajahku dikedua lututku dan kupeluk begitu erat lututku. Sejenak akupun mengangkat kepalaku dan menyandarkannya dipohon ku ingat kenangan manis kita dimasa lampau. Masa dimana kau dan aku bersama, tersenyum bersama, belajar bersama meski kita rival untuk mendapatkan juara kelas, berbagi kesedihan bersama, namun itu begitu lampau empat tahun sudah terlewati, kini aku murid SMA, perpindahan kau dan keluargamu empat tahun lalu menyisakan kepedihan untukku. Akupun menghapus air mata yang sedari tadi tak berhenti menetes ketika ku mengingatmu.
“Aku harus bangkit, aku tak mau kau selalu menjadi bayangan ku untuk melangkah, masa lalu menghambat jalanku. Saat ini kau tlah bahagia dengan kehidupanmu dan bahkan tak sedikitpun kau mengingatku. Good bye my sweet moment, Xander please don’t stay in my heart again cause I’ll learn to forget all about you.”
Akupun bangkit dari tempatku duduk, memandang langit dan menikmati dinginnya malam. Sejenak ku pejamkan mata, hanya angin yang kurasakan. Ku pun memutar sedikit tubuhku  dan berlahan berjalan kembali ke Rumah, ku pun kembali ke Kamarku dan menjatuhkan tubuhku keranjang memandang langit-langit  kemudian berdo’a, ku tarik selimutku dan berharap ketika ku membuka mata nanti aku dapat memulai hidup baruku tanpa bayanganmu, Xander.
*Natta P.O.V end*
***
Malam pun berganti pagi, kini Natta tlah memulai aktifitas di SMA nya sebagai siswi kelas X.1. Di taman sekolah dia sedang sibuk menata kertas print hasil karya tulisanya berupa cerpen yang berjumlah 21 lembar, dan ia selipkan di kamus Bahasa Inggrisnya, kemudia ia beranjak pergi dalam berjalanan ia masih sibuk mengecheck kertas-kertas tadi ia selipkan.
“brukkkkk…”Tiba-tiba ia pun bertabrakan dengan seseorang, ia pun terjatuh, dan malangnya kertas-kertas tadi berhamburan.
“Maaf, aku tidak sengaja.”Ucap pemuda bersuara nyaring itu meminta maaf, kemudian membantu memungut kertas yang bertebaran.
“Ini.”Ucap pemuda itu menyodorkan kertas milik Natta dan melepas headset yang tadi menyumpal telinganya.
“Terima kasih.”Jawab Natta singkat kemudian pergi.
***
Malam harinya di meja belajar Natta nampak begitu kelabakan mencari sesuatu, ia mencari kertas cerpennya halaman no.7 yang tidak ada padahal tadi pagi masih begitu lengkap. Ia pun mengobrak-abrik seisi tasnya namun tak ia temukan, sejenak ia pun berfikir apakah kertas itu hilang saat ia bertabrakan dengan salah satu siswa tadi di taman, karena waktu tlah menunjukan pukul 23.00 ia memutuskan untuk tidur dan mencari kertas itu esok hari.
Pagi harinya setelah jam pelajaran pertama, kedua,dan ketiga usai ia memutuskan untuk bergi ketaman. Ia pun mencari kertas itu di sekeliling taman sekolash namun tak ia temukan. Ia pun merasa lelah dan duduk lesu dibangku taman sekolah.
“Apa ini yang kau cari?”Tanya seorang pemuda pada Natta sembari menyodorkan selembar kertas kemudian duduk disamping Natta, Natta melihat dengan seksama selembar kertas itu dan tersenyum semringah melihat kertas yang ia cari akhirnya dia temukan, Ia mengucapkan terima kasih pada pemuda itu yang ternyata dia adalah pemuda yang bertabrakan dengannya kemarin.
“Terma kasih.”
“Iya sama-sama, siapa namamu?”Tanya pemuda itu.
“Natta, kamu?”Balas Natta kemudian bertanya.
“Alextan XI.1.”Jawabnya singkat dengan menikmati music lewat earphone yang ia pakai.
“Kakak suka music?”Tanya Natta.
Music is my soul.”Ucapnya sembari tersenyum.
“Bisa kakak nyanyikan sedikit apa yang sedang kakak dengarkan!”Pinta Natta.
Never mind, I’ll find someone like you I wish nothing but the best for you too don’t forget me, I beg I remember you said sometimes it last in love but sometimes it hurts instead, sometimes it lasts in love but sometimes it hurts instead yeeahh
Mendengarkan sepotong lagu yang dinyanyikan oleh Alex, Natta Nampak begitu sedih. Alexpun memusatkan pandangannya kepada Natta.
“Kenapa sedih? Oh ya, sempat aku membaca kertas itu kalau tidak salah seseorang  yang tidak bisa melupakan mantan kekasihnya bukan? Apa itu kau?”Tanya Alex.
“Mungkin.”Jawab Natta singkat. Alex menyerongkan tubuhnya sedikit dan melepas earphone MP4nya yang kemudian ia pasangkan di telinga Natta, Natta pun memandang Alex penuh kebingungan.
“Music akan membuat mu lebih baik.”Ucap Alex kemudian beranjak dan meninggalkan Natta di bangku taman sekolah, sejenak setelah ia beberapa  melangkah ia membalikkan tubuhnya dan melihat Natta dari jauh.
“Sebenarnya seperti apa kamu.”Batin Alex kemudian berbalik dan menuju kelasnya.
***
Di Rumah Natta Nampak menikmati lagu-lagu yang ada di MP4 milik Alex, dan benar seperti apa yang diucapkan oleh Alex music membuat perasaannya menjadi lebih baik.

Pagi harinya, pada saat jam istirahat pertama Natta mencari keberadaan Alex untuk mengembalikan MP4 miliknya. Mulai dari taman sekolah, perpustakan, dan di setiap sudut koridor sekolah namun tak ia temukan. Ia pun memutuskan untuk mencari Alex di Kelasnya.
“Maaf, apa kak Alex ada?”Tanya Natta pada salah satu siswa kelas XI.1.
“Tidak, saat jam istirahat seperti ini dia lebih suka tidur di tempat yang tenang.”Jelasnya.
“Tenang? Kalau boleh tau dimana itu?”Tanya Natta lagi.
“Tangga lantai 3 sebelah kanan yang sudah tak terpakai itu, dia biasanya kalau tidak tidur sembari mendengarkan music, ya melihat keadaan SMA lewat sana.”Jelasnya lagi.
“Oh oke, terima kasih. Permisi.”Ucap Natta sembari membungkukkan tubuhnya kemudian pergi menuju tangga lantai 3 yang tlah tak terpakai itu.

Di tangga lantai 3, Natta melihat Alex yang tertidur.
“Kak Alex?”Panggilnya lirih membangunkan Alex.
“Ehh kau Natta? Ada apa? Kog kamu bisa tau tempat ini?”Tanya Alex.
“Ini aku mau mengembalikan MP4 milik kakak, Terima kasih. Dan benar apa kata kakak music membuat ku lebih baik.”Ucap Natta tersenyum.
“Iya sama-sama Natta, syukurlah kalau seperti itu.”Jawab Alex.
“Aku tau tempat ini dari teman kakak, kenapa kakak suka tempat sunyi?”Tanya Natta.
“Karena tanpa ada gangguan, dan suasana seperti ini sangat damai.”balas Alex.
“Kalau begitu aku permisi dulu ya ka, sekali lagi terima kasih.”Ucap Natta membungkukkan badan kemudian meninggalakan Alex.
***
Sepulang sekolah Natta mengunjungi toko buku yang berada di sisi Mall Addict, tumpukan dan jajaran buku yang tertata rapi disana, Natta pun memainkan jari telunjuknya untuk memilih buku apa yang akan ia pilih, ia pun menjatuhkan pilihan di buku sastra, tanpa sengaja ia menabrak seseorang dan menjatuhkan tumpukan buku yang tengah orang itu bawa. Ia pun meminta maaf dan membantu orang itu mengambil buku-buku yang tengah jatuh tadi, tanpa sengaja tangan orang itu memegang tangan Natta, bergitu terkejutnya mereka ternyata itu adalah Alex.
“Kau? Untuk kedua kalinya aku menabrakmu.”Ucap Alex melepaskan tangannya yang tadi memegang tangan Natta.
“Bukan kak, kali ini aku yang salah. Kenapa kakak membeli buku sebanyak ini?”Tanya Natta heran.
“Seperti yang kakak bilang Music is my soul, ini semua buku tentang music dari berbagai negara Barat, Jepang, Korea, Mandarin, tentunya Indonesia.”Papar Alex kemudian beranjak berdiri.
Natta pun ikut beranjak dan mengangguk tersenyum mendengar ucapan Alex.
“Lalu kau cari apa?”Tanya Alex. Natta pun menunjukan buku sastra yang telah ia pilih kepada Alex.
“brukkk..” Natta pun jatuh dalam pelukan Alex karena ada orang yang tak sengaja menabrak Natta dari belakang, sontak buku yang Alex dan Natta bawa terjatuh kembali.
“Kau taka pa?”Tanya Alex memegang bahu Natta, Natta pun mengangguk.
“Maaf maaf saya tidak sengaja.”Ucap pemuda tadi, Natta pun menyerongkan tubuhnya dan Nampak shock melihat orang itu.
“Xander….???????”Ucap Natta seakan tak yakin pemuda yang dihadapannya adalah Xander yang sangat sangat ia rindukan itu setelah empat tahun tiada kabar.
“Natta?? Lama tidak bertemu, bagaimana kabarmu? Orangtuamu?”Tanya Xander tersenyum.
“Baik, orang tua ku juga baik. Kau?”Balas Natta Nampak senang, tanpa memerdulikan Alex yang mengambil buku-buku yang terjatuh tadi.
“Xan, aku udah dapat bukunya kita ke kasir terus pulang ya.”Ucap seorang gadis yang tiba-tiba menggandeng mesra tangan Xander.
“Aku duluan ya ta, salam untuk beliau. Bye!”Pamit Xander yang kemudian melingkarkan tangannya di bahu gadis tadi. Sebuah air mata kekecewaanpun menetes dengan segera Natta meninggalkan toko buku tadi dan mengurungkan niat membeli buku. Alex pun membayar buku-buku yang akan ia beli dan bergegas mengejar Natta dengan motor sport miliknya.
Natta pun menghentikan langkahnya di suatu bangku taman yang dikelilingi bunga-bunga di taman serta danau mini yang menghiasi taman tersebut, cairan bening pun tiada henti menetes dari pipinya sejenak ia memegang kerah bajunya yang menandakan bahwa hatinya begitu terluka, Tak lama kemudian sesosok pemuda yang memiliki postur tubuh tinggi itu berdiri dihadapannya dan menyodorkan sebuah buku.
“Milikmu.”Ucapnya yang tak lain adalah Alex, Natta pun berdiri.
“Apa aku bodoh? “Tanya Natta masih terus menangis. Alex pun menarik bahu kanan Natta dengan lembut dan memeluknya.
“Tidak, dengan berjalannya waktu kau pasti mampu, semua butuh proses.”
“Selalu seperti ini, aku coba jalani dengan yang lain selalu dia yang paling sempurna, tiada yang lain.”
“Dunia masih berputar, dibalik semua itu kau akan mendapatkan yang lebih baik.”
“Thank.”Ucap Natta berlahan melepaskan pelukan Alex.
Dan untuk kedua kalinya Alex memasangkan earphonenya untuk Natta, tapi kali ini sebelah kanan untuk Natta dan sebelah kiri utuk Alex.
Engkau bukan lah segalaku bukan tempat tuk hentikan langkah ku, usai sudah semua berlalu biar hujan menghapus jejakmu
Sebuah senyuman kebahagiaan pun terpancar  dari Natta ketika melihat mimik wajah Alex ketika menyanyi yang menurutnya itu sangat menghibur, Alex yang melihat senyuman itu tidak dapat menedipkan mata, jantungnya berdetak begitu keras entah apa yang sekarang ada di sudut hatinya.
“Oh ya udah sore, aku antar pulang.”Ucap Alex terbata-bata, Alex pun mengantar Natta.
***
*AlexTan P.O.V*
Aku pandangi terang malam  ini dari balik jendela kamarku, bintang nampak berkelip indah disana namun fikirku pun terus melayang ke seorang gadis kecil yang baru ku kenal beberapa hari ini dia adalah Natta, entah kenapa sedetikpun fikiranku tentangnya tak bisa hilang, dia seakan menghantui hati dan fikiranku, music yang sesalu bisa membuatku lebih baik kini tak kurasakan, kupandangi jam dinding yang melekat di dinding kamarku tlah menunjukan pukul 23.57 WIB, aku coba merebahkan tubuhku dan memandangi langit-langit dan selalu saja Natta yang ada di benakku, ku pun menarik selimut dan memeluk erat gulingku dan mencoba memejamkan mata namun tak mampu, akupun melewati mala mini hanya dengan berguling-guling diranjang, tanpa tidur akupun memulai hariku seperti biasa.
*AlexTan P.O.V End*
***
Alex yang sudah sampai di Sekolah pun seperti biasa mendengarkan music dan melihat pemandangan sekeliling sekolah di tangga yang sudah tak terpakai itu. Pandangannya kini pun tertuju di gerbang sekolah, Alex melihat Natta yang asyik bercanda dengan Xander, sepertinya pagi ini Xander mengantar Natta sebelum ia berangkat ke sekolahnya, perasaan Alex saat itu sangat tak karuan, sebuah emosi kecemburuan pun muncul, tak lama kemudian Xander pergi dan Natta kembali ke sekolah. Bel pelajaran pun dimulai, Alex pun beranjak pergi dan menuju kelasnya, selama guru memberikan materi fikiran Alex pun tak focus, tiba-tiba ia menggeprak meja dengan kedua tangannya, spontan semua pandangan pun tertuju padanya.
“AAaaargghh..” Ia pun beranjak dari kursi, hingga kursinya itu terpental ia pun meninggalkan kelas begitu saja dan menuju tempat favoritnya.
Jam istirahat pun tiba, Alex masih saja menyandarkan tubuhnya di tangga dan melamun, sebuah minuman kaleng bermerkan pocari sweat pun disodorkan dihadapannya.
“Untuk kakak.”
“Natta?”Ucap Alex seakan tak yakin kemudian mengambil minuman kaleng itu.
“Apa kakak sakit? Kenapa begitu lesu?”Tanya Natta yang kemudian duduk dismping Alex.
“Tidak, hanya kurang tidur. Oh ya, tadi aku melihatmu dengan Xander kau pasti senang ya?”Tanya Alex dengan tatapan mata penuh luka.
“Iya lah kak, pasti aku senang, kini dunia ku tlah kembali.”Papar Natta penuh keceriaan.
“Kembali?? Kalian pacaran??”Tanya Alex kemudian meminum minumannya.
“Hehehe, ga lah kak, dia kan udah punya cewek itu lo yang kemarin di toko buku kalau ga salah namanya Chacha.”Balas Natta tersenyum.
“Kau sudah ikhlas? Bagaimana bisa? Bukannya bagimu dia sempurna?”Tanya Alex beruntun.
“Iya memang, tiada pemuda sesempurna dia kak, tapi entah sudah ada yang memenangkan hatiku.”Jawab Natta tersenyum kemudian pergi meninggalkan Alex, beribu pertanyaan pun terlontar difikiran Alex, Siapa dia? Siapa dia siapa dia? Alex pun mengacak-acak rambutnya karena kesal.
***
Satu minggupun tlah berlalu, benak Alex pun masih tak lepas dari Natta, kini kegelisahan dan kegalaupun melanda dirinya, dan dia pun menyadari dan semakin yakin bahwa ia benar-benar mencintai Natta, gadis yang baru dua minggu ini mengisi harinya. Sepulang sekolah pun Alex meminta Natta untuk datang ke taman yang waktu itu Natta menangis karena Xander. Tak lama kemudian Nattapun datang dan menghampiri Alex.
“Maaf ka, lama membuat menunggu. Ada perlu apa?”Tanya Natta, Alex pun menghela nafas panjang.
“Tidak apa-apa, Ehmm..ehmmm…ehmm Natta aku tau tiada pemuda lain yang sesempurna Xander, tapi ini yang aku rasakan dan harus ku utarakan karena ini membuatku gelisah, aku menyukaimu, mencintaimu, menyayangimu. Oh baby, please be mine!”Ucap Alex serius sembari memegang tangan Natta, Natta pun melepaskan tangan Alex berlahan.
“Kakak, Xander masih yang paling sempurna, Xander adalah jiwaku, Xander adalah segalanya untukku, ga ada yang lain ka…”
“Kakak tau, maaf kalau kakak lancing mengungkapkan ini seharusnya kakak sadar posisi kakak.”Ucap Alex memotong ucapan Natta kemudian pergi.
“Tapi itu dulu, sebelum aku mengenal kakak, I’ll be your mine baby!”Triak Natta ketika melihat langkah Alex yang menjauh. Alex pun membalikkan tubuhnya dan berlari menghampiri Natta, ia pun memeluk erat Natta.
“Kau tidak sedang bohongkan?”
“Tidak, kini kakaklah yanga ada dihati Natta bukan Xander lagi.”
Alex pun melepaskan pelukannya dan menggenggam erat tangan Natta, dan sebuah ciuman manis pun melekat di kening Natta. Sebuah kebahagiaan kini tlah terukir ulang, dan masa lalu bukanlah hambatan untuk melangkah, sesekali memang boleh melihat kebelakang namun hanya untuk belajar, tetap melangkah meski berat pasti sebuah kebahagian akan diketemukan nanti.

The End..



2 komentar: