Title:
MOVE ON!
Author:
@Yuliyt_ [twitter]
@YuliYFeinesia_ [weibo]
Cast:
*Gui gui
*Wang Zi
Genre:
Hurt/Comfort
Length:
Ficlet
Kehilangan
dirimu..
Menyakitkan
nurani..
Separuh
nyawa terbawa..
Menyisahkan
perih dihatiku..
Baiknya
setiap kenangan yang terindah tak ku balut dengan tangis..
Harusnya
setiap kerinduan yang merajam tak ku ratapi penuh penyesalan..
[
Ada Band – Baiknya ]
Alunan sebuah lagu yang ku dengarkan lewat earphone ponselku
menemaniku ketika duduk di bangku sebuah taman kota, bangku hijau yang letaknya
tepat di bawah sebuah pohon rindang dan jajaran pohon lainnya, entah pohon apa
itu namanya memiliki bunga berwarna merah muda. Ku alihkan pandanganku yang
sedari tadi merunduk ke arah cakrawala yang begitu luas nan biru yang
diselimuti gumpalan kapas putih, sebuah hembusan anginpun datang seakan menyapu
bunga – bunga pepohonan, guguran setiap kelopaknya bak guguran sakura di negeri
Jepang. Indah?? Kenapa aku tak merasakan itu?? Aku melihat tetapi seakan tak
melihat, hangatnya mentari dan sejuknya angin juga tak mampu ku rasakan, apa
karena mu?? Ya, tentu karena mu. sebuah kisah manis yang selalu aku ingat,
sebuah kisah yang ku jalani denganmu dimana tangis menjadi senyum, dimana lemah
menjadi kekuatan, dimana letih menjadi semangat, dan sebuah senyum yang menjadi
tawa. Namun itu dulu sebelum semua terjadi, sebelum perpisahan itu terjadi.
Tuhan, berikan aku jalan untuk mampu melupakan semua itu. Wang Zi kau terlalu
sempurna untuk aku lupakan, melupakanmu justru membuatku semakin mengingatnya.
*** MOVE ON! ***
Deraian air yang berjatuhan dari langit malam ini begitu
lebat, akupun terduduk diam di lantai bersandarkan ranjang tempatku biasa tidur,
ku ambil sebuah bingkai foto ku dengan Wang Zi, sebuah foto terakhirku
dengannya sebelum keberangkatannya ke Taipei untuk meraih mimpinya. Meski aku
begitu berat melepasnya tapi mimpinya segalanya bagiku. Tanpa kusadari butiran
liquid dari mataku menetes dan membasahi foto kami. Terasa sesak, akupun
memeluk kedua lutut ku dan menyembunyikan wajahku, akupun tak kuasa tangisku
aku benar – benar merindunya.
Pergilah
kasih kejarlah keinginanmu..
Selagi
masih ada waktu..
Jangan
hiraukan diriku..
Aku
rela berpisah..
Demi
untuk dirimu..
Semoga
tercapai segala keinginanmu..
[
D’Masiv – Pergilah kasih ]
“Lupakan semuanya, lupakan semua tentang kita, lupakan jika
kita pernah bersama, lupakan jika kita pernah saling mengenal tanpa itu kita
tak kan pernah melangkah dan menjalani hari baru. Terima kasih Gui gui untuk
selama ini, maaf dan selamat tinggal” saat itu aku benar – benar tertegun
mendengar ucapan Wang Zi sebelum menuju pintu keberangkatan. Lima tahun telah
berlalu kenapa aku masih belum mampu melupakannya, move on! Move on! Move on! Itu selalu diucapkan oleh orang – orang
terdekatku. Tak semudah itu, Wang Zi adalah goresan pertamaku, ia orang pertama
yang mampu mengenalkan cinta di sebuah lembar putih dalam hatiku, ibarat sebuah
pena yang memberikan sebuah goresan pertama dalam sebuah lembar kertas putih
sebuah penghapuspun tak mampu menghapus goresan pertama itu secara bersih,
lainhalnya dengan goresan kedua dan seterusnya yang akan lebih mudah untuk
dihapu, itulah hatiku itulah posisi Wang Zi dalam hatiku. Entah sampai kapan
ini berlanjut aku juga tak tahu, mungkin ini sebuah proses untukku nanti melepasnya
secara ikhlas, dan proses itu memakan waktu tak sebentar. Akupun merebahkan
tubuhku dan meletakan foto itu di meja samping ranjangku, menarik selimut agar
menutupi tubuhku dan memeluk sebuah guling aku mulai mencba memejamkan mataku
untuk menyambut esok hari, sebuah air mata terakhir sebelum aku tertidurpun
mengalir begitu saja dari pipiku.
The End..
Special for readers, please give me coment for it! Thanks U…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar