Title:
A Name Of A Story
Cast:
*Aaron Yan
*Wu Chun
*Jiro Wang
*Calvin Chen
*Baifern
Genre:
Romance
Author:
@Yuliyt_
“Ge, jatuh cinta itu seperti apa??”Tanya Lun polos, spontan Chun yang
sedang meneguk minumannya langsung menyemburkan menuman itu dan tertawa
terbahak – bahak mendengar pertanyaan adiknya begitu lucu menurutnya.
Ya Lun merasa kesal karena ditertawakan Chun, ia langsung beranjak dan
menaiki setiap anak tangga menuju kamarnya, Wu Chun menyusulnya dari belakang.
“Gadis itukah?”Tanya Wu Chun sembari merangkul Lun yang menatapnya
dingin.
“Ya Lun juga tak tau ge, sedari tadi Ya Lun memikirkannya”Balas Lun.
“Pastikan saja dulu perasaanmu itu”Jelas Wu Chun.
“Hao la ge, xie xie”Balas Lun.
“Oh ya satu lagi, jadikan cinta
sebagai semangatmu dan jangan buat cinta
menurunkan pola fikirmu terutama dalam belajar, karena itu tak masuk akal!
Sudah malam lebih baik kau istirahat”Papar Chun kemudian keluar dari kamar Ya
Lun.
*** A
name of a story ***
Mentari telah menyapa, sinar kehangatan menemani langkah Ya Lun
menyusuri koridor menuju perpustakaan HIM Middle School, dan seperti biasa –
biasanya banyak yang menyapanya namun ia hanya tersenyum dingin seakan malas
membalas sapaan teman – temannya itu. Perpustakaan bisa dibilang tempat
favoritnya, tempat dimana bisa
memperoleh ilmu gratis dari sekumpulan buku – buku yang bermanfaat. Sesampainya
disana ia langsung duduk di sebuah kursi yang tersedia, dan membuka computer
yang telah tersedia di perpustakaan, ia mulai browsing mengenai sesosok einsten,
seorang ilmuan yang sangat dia idolakan.
“Waow, ternyata kita browsing hal yang sama”Papar Baifern ketika
menyadari orang yang berada disampinya adalah Ya Lun. Ya lun tiba – tiba merasa
gerah, dan mulai gugup.
“Kau juga mengidolakannya?”Tanya Ya Lun menutupi kegugupannya.
“Tentu, dia seorang inspirasi dan semangat”Balas Baifern. Belum sempat
Ya Lun mengucapkan kata, bel masuk pelajaranpun dimulai membuat mereka
mengakhiri kegitan browsing dan berjalan beriringan menuju kelas. Ya lun yang
dikenal begitu dingin berjalan beriringan dengan seorang gadis cantik nan
pintar itu membuat siswa lain yang melihatnya membicarakan mereka.
“Kenapa kau akrab dengannya?”Tanya Natta ketika Baifern duduk di
sampingnya.
“Rival bukan berati harus saling menusuk kan?”Balas Baifern tenang.
Tak selang beberapa lama Calvinpun masuk ke kelas XI.I. Salah satu dari mereka
bertanya mengapa Calvin yang masuk ke kelas XI.I karena seharusnya ini jadwal
Jiro.
“Saya menggantikan beliau karena beliau ada urusan, jadi saya mengajar
seni music dan besok beliaulah yang mengajar seni suara. Oh ya kita mulai
saja!”Ucap Calvin memulai pelajarannya.
*** A
name of a story ***
Jam pulang sekolahpun tiba, murid kelas XI.I sudah mulai meninggalkan
kelas. Tinggallah disana hanya ada Ya Lun dan Baifern, sesaat hanya terdengar
hembusan desingan angin saja. Baifern menghela nafas panjang dan mendekati Ya
Lun.
“Lun, bisa kau memberikan aku hari indah untuk hari ini?”Tanya
Baifern, mendengar itu Lun nampak kaget dan bingung, ia memasang muka seakan
dipenuhi ribuan kalimat tanya, namun akhirnya ia menyetujuinya.
“Hao la, bagaimana kalau kita ke taman bermain?”Balas Ya Lun. Baifernpun
mengangguk tersenyum. Terik matahari siang itu tak mengurungkan niat mereka
menuju sebuah taman bermain yang cukup besar. Sesampainya disana, mereka
memulai dengan mengantre tiket masuk sembari bersenda gurau. Mereka mencoba
setiap wahana yang disana, tanpa menghiraukan perut kosong tawa, canda lah
membuat mereka nyaman. Ya lun kini semakin yakin bahwa ia benar – benar
menyukai gadis yang sedang bersamanya kini.
Sinar matahari sore telah menampakkna sinar orange kehangatan,
menandakan waktu semakin sore. Ya lunpun mengantarkan Baifern sampai di depan
rumah.
“Xie xie Lun untuk hari ini, ini akan menjadi kenangan indah
untukku”Ucap Baifern.
“Kenangan??”Tanya Lun.
“Iya, oh ya jangan lupa
belajar! Bye”Ucap Baifern kemudian masuk ke dalam rumah.
*** A
name of a story ***
Sesampainya di rumah, Wu Chun telah menunggu Ya Lun. Disana juga ada
Jiro dan Calvin yang sedang bermain game.
“Lun, darimana saja kau? Kalau kau mau pergi sampai sesore ini kasih
kabar buat gege”Tegas Chun.
“Dui bu qi ge, Lun lupa”Sesal Lun.
“Mandi, makan, belajar, lalu istirahatlah dan jangan ulangi
lagi!”Papar Wu Chun. Ya lun mengangguk san merasa senang memiliki kakak
seperhatian Wu Chun.
*** A
name of a story ***
Mentari telah menyapa, Ya Lun yang berangkat lebih siang dibanding
biasanya nampak bingung melihat bangku Baifern yang masih kosong, bel masuk
tanda pelajaran akan dimulai semakin membuat ia was – was, Ya Lun memberanikan
diri mendekati Natta.
“Baifern dimana?”Tanya Lun.
“Apa kau tak tahu kalau keluarga Baifern hari ini berangkat ke
Thailand, sekarang ia sudah ada di bandara”Balas Natta, Ya Lun begitu kaget
dkemudian berlari ke ruangan guru pengganti untuk menemui Wu Chun.
“Ge, antarkan Lun ke bandara, Lun mohon”Ucap Ya Lun tiba – tiba masih
terengah – engah.
“Kau mau bolos?”Tanya Wu Chun.
“Baifern akan pergi ge, Ya Lun hanya ingin mengucapkan sesuatu. Lun
mohon ge!”Pinta Ya Lun begitu serius, Wu Chunpun luluh.
“Calvin kau gantikan aku dulu nanti”Ucap Wu Chun kemudian berlari
keluar bersama Ya Lun menuju tempat parkir dan segera menuju bandara.
*** A
name of a story ***
Sesampainya di bandara Lun berlari, pandangannya berputar melihat
sekeliling bandara, dengan mata yang berkaca – kaca ia mencari kursi tunggu
tujuan Thailand dan pada akhirnya menemukan Baifern.
“Kenapa kau tak bilang kalau akan pergi? Apakah kemarin adalah sebuah
kenangan darimu untukku?”Papar Ya Lun, spontan mendengar ucapan itu Baifern
melihat ke asal suara dan berjalan mendekati Lun. Lun menari lembut bahu
Baifern hingga Baifern jatuh ke dalam pelukannya, butiran krystal menetes membasi
pipi Lun maupun Baifern.
“Kau adalah sebuah nama dalam ceritaku, sebuah goresan pertama
dihatiku, seorang rival yang memotivasiku, xie xie Lun”Papar Baifern.
“Aku menyukai mu”Ucap Ya Lun.
“Aku juga Lun, tapi aku harus pergi, semoga kita dipertemukan di
kesempatan yang lebih baik lagi, tetap
semngat belajar do the best Lun”Ucap Baifern menyemangati Ya Lun, Ya Lun
pun mengangguk dan memeluk Baifern untuk yang terakhir kalinya. Baifern kini
telah berada di depan pintu keberangkatan, ia menyerongkan tubuhnya dan
memberikan senyuman untuk Lun, kemudian pergi.
“Huhh, jiayou Lun! Kau pasti bisa”Papar Chun menenangkan Ya Lun
kemudian dengan langkah yang berat Lun meninggalkan bandara bersama Chun dengan
do’a suatu saat dapat kembali bertemu dengan Baifern.
*** A
name of a story ***
_____________________________TIGA
TAHUN KEMUDIAN________________________
Indahnya kota jika di lihat dari
atas gedung, seorang pemuda tampan yang tak lain ada Ya Lun kini memejamkan
mata menikmati setiap hembusan angin yang berhembus tiada henti, bayangnya
masih tertuju pada kenangannya yang indah tiga tahun silam.
*Ya Lun P.O.V*
Sebuah nama dalam sebuah cerita, itulah kau Baifern. Kaupun sama
adalah goresan pertama dalam hatiku, sebuah goresan pertama sampai kapanpun
takkan dapat terlupakan, layaknya selembar kertas putih yang diberi goresan
pena pertama yang akan sulit untuk dihapus dibandingkan goresan – goresan
selanjutnya. Goresan pertama akan sulit dilupakan jika dengan ketulusan.
*Ya Lun P.O.V end*
“Ya Lun”Panggil Wu Chun, Ya
Lunpun membuka matanya kembali dan menengok ke arah Wu Chun.
“Ikut gege!”Tambah Wu Chun, Ya
Lun pun melangkahkan kaki dan mengikuti apa yang dipinta oleh kakaknya itu.
Mereka berhenti di sebuah garden party.
“Kenapa kita kesini ge?”Tanya Ya
Lun.
“Kau pasti kan senang Lun”Balas
Jiro sembari meminum orange jus.
“Lihatlah itu!”Tunjuk Calvin.
Lun pun memalingkan pandangannya seperti yang di pinta Calvin dan mendapati
seorang gadis cantik yang tak lain adalah Baifern. Sebuah senyuman semringah
terpancar, Lun segera menghampiri Baifern dan memeluknya erat, kerinduan selama
tiga tahun tertumpah.
“Baifern maukah kau mengulang
cerita lalu dari awal?”Tanya Ya Lun mengalir begitu saja, Baifern mengangguk
dengan senyuman khasnya yang tak dapat dilupakan Ya Lun selama ini.
“Oh ya aku punya sesuatu
untukmu”Ucap Baifern.
“Hehmmm… hmmmm… hmmmm”Goda Wu
Chun, Jiro, dan Calvin. Baifern menyodorkan sebuah buku berjudul ‘History of
einsten’ buku dengan ketebalan 10 cm itu.
“Wahhh, ini kan buku yang selalu
aku cari, limited edision”Ucap Lun senang.
“Buuuuurrrrrrrrrrrrrrrrr”Calvin
dan Jiro menyemburkan minumannya melihat buku dengan ketebalan 10 cm.
Lainhalnya dengan Wu Chun yang hanya tersenyum saja.
“Raihlah ilmu dengan buku!!”Papar
Ya Lun dan Baifern bersamaan hingga menimbulkan tawa diantara mereka semua.
THE END….
Akhirnya selesai juga don’t
forget to coment, maaf
kalau tidak memuaskan FF ini. Di FF ini ada beberapa kalimat yang ingin saya
sampaikan. Check this out~~~
* ILMULAH HARUS UTAMAKAN!
*belajar akan lebih mudah jika
memahami di banding menghafal
* jadikan cinta sebagai
semangatmu dan jangan buat cinta
menurunkan pola fikirmu terutama dalam belajar, karena itu tak masuk akal
* pepustakaan merupakan tempat
dimana bisa memperoleh ilmu gratis dari sekumpulan buku – buku yang bermanfaat
*jangan lupa belajar!
*Tetap semangat belajar dan
jangan menyerah, don’t give up!
*RAIHLAH ILMU DENGAN BUKU!!
Bagi yang terkena tag maupun tak sengaja membaca, tinggalkan komentar
^^ karena itu sangat berarti :D xie xie for reading (^3^)3)